Skip to main content
Banawa Maiyah

follow us

Like Facebook | Follow Instagram

IBU TAMPARLAH MULUT ANAKMU

 
'Besar dan Kecil, Permainan Apa, Bu?'

Besar dan kecil. Besar kecil. Permainan apa sesungguhnya itu, Bu?

Ibu mengajarkan besar dan kecil hanya berlaku bagi kedudukan antara Tuhan dan manusia. Selebihnya kata besar dan kecil kita pakai hanya sebagai bahasa, tidak sebagai hakekat.

Namun anak-anakmu meniup balon-balon besar untuk menyembunyikan kecilnya--tidak di hadapan Allah--melainkan di hadapan manusia atau sesuatu yang lainnya. Anak-anakmu belum memerdekakan dirinya dari struktur kasta besar kecil yang menapasi hampir semua segi perhubungan antara manusia.

Sungguh, di hadapan Ibu anakmu harus bertanya dengan perasaan mendalam, kenapa belum bisa dihindarikan berlangsungnya tatanan yang demikian keras membedakan antara yang kecil dengan yang besar? Orang derajat kecil orang derajat besar? Ekonomi kecil ekonomi besar? Kesudraan sosial kecil kepriyayian sosial besar? Serdadu ilmu kecil dan ksatriya ilmu besar? Rendah diri dan besar kepala?

Pertanyaan itu harus dipelihara seperti menjaga mutiara hati kecil yang tak pernah terlihat dan amat jarang disadari. Pertanyaan itu menyimpan cita-cita yang tidak masuk akal, namun lebih tak masuk akal lagi apabila kita membatalkanya sebagai cita-cita. Pertanyaan itu harus disirami kesuburannya, seperti kita diam-diam tak pernah melepaskan nurani yang teramat lembut, meskipun ia menjadi bahan tertawaan di tengah kesibukan pasar, di riuh lalulintas yang pusing kepala.

(halaman 85-87)

Penulis : Emha Ainun Nadjib
Penerbit : Zaituna
Cetakan Pertama Januari 2000
Dipublikasikan : Banawa Maiyah

You Might Also Like:

Buka Komentar