Skip to main content
Banawa Maiyah

follow us

Like Facebook | Follow Instagram

Triologi Puisi Doa Mencabut Kutukan, Tarian Rembulan, Kenduri cinta

 
Perahu Nuh

Kini engkau telah memasuki perahu Nuh.
Engkau bekerja keras mandiri, engkau tidak mengantukan nasibmu kepada apapun atau siapapun kecuali yang memang bisa engkau gantungi nasibmu.

Engkau tidak mengharapkan apa-apa kepada apapun atau siapapun kecuali kepada suatu yang besar yang mutlak di mana engkau bisa mengharapkan sesuatu yang nyata

Aku ucapkan selamat datang di perahu Nuh
Engkau hidup tidak di negeri ini, engkau hidup di bumi, engkau berlayar tidak dilaut tetapi di samudera duni
Engkau memelihara langkahmu tidak engkau arahkan ke tempat-tempat yang tidak menentu sebagaimana selama ini
Engkau memelihara mripatmu dan engkau tidak memakainya untuk hal-hal yang merugikan
Engkau melatih telingamu untuk tidak mendengarkan hal-hal yang hanya membikin pusing kepalamu, dan engkau belajar untuk tidak membaca segala sesuatu yang terbukti tidak ada maknanya bagi hidupmu

Selamat datang di perahu Nuh
Selamat datang untuk belajar menjunjung apa yang seharusnya dijunjung dan belajar mencampakan yang seharusnya dicampakkan

Selamat datang, selamat datang kita berlayar di dalam kebahagiaan, kita berlayar di dalam kejernihan, kita berlayar di dalam ketepatan untuk melihat masa depan.

1997.
(hlm 274)

Penulis : Emha Ainun Nadjib
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan 2001
Dipublikasikan : Banawa Maiyah 

You Might Also Like:

Buka Komentar