Skip to main content
Banawa Maiyah

follow us

Like Facebook | Follow Instagram

The Wisdom of mBah Nun

 
  • Kalau Allah membayar hutang atas kebaikan dan keprihatinanmu tidak kepadamu, Insya Allah anak-anakmu kelak yang akan menerima anugerah itu bertumpuk-tumpuk.
  • Apa saja yang menyenangkanmu hatimu jadikan benih tanaman kebaikan bagi anakmu, apa saja yang menyengsarakan hatimu segera niatilah menabung ongkos bagi keselamatan dan kesejahteraan anakmu. 
         (halaman 20)

  • Di dunia ini, Allah memuliakan sebagian dari hamba-hambanya dengan menakdirkan mereka menjadi anak-anak yatim. Setiap Muslim wajib menyantuni anak-anak yatim, baru kemudian orang miskin. Itulah tanda kemuliaan anak-anak yatim. Merekalah unsur penguji apakah kita mendustakan agama atau tidak. Anak-anak yatim adalah kendaraan utama yang bisa kita naiki untuk mencari keluhuran. Tetapi hanya Allah yang berhak meyatimkan seseorang, sebab tindakan peyatiman oleh Allah itu disertai dengan akal budi dan fasilitas yang diberikan kepada orang-orang lain untuk menyantuni anak-anak yatim.
  • Adapun di dunia yang disebut maju dan modern ini, sebagian pekerjaan penting dari manusia adalah meyatimkan anak-anak, bahkan anak-anak mereka sendiri. Orang-orang modern di kota-kota amat sibuk bekerja sehingga anak-anak mereka teryatimkan. Kapan saja seorang anak tidak memperoleh perhatian, cinta kasih dan santunan dari orangtuanya, pada jam-jam itu ia menjadi yatim. Kalau bapaknya sibuk rapat dan ibunya sibuk arisan, kaubisa hitung sendiri berapa jam sehari anak itu menjadi yatim piatu. Anak-anak yang diyatimkan oleh orang-orangtuanya itu lantas mencari orangtua di dunia abstrak, mencari cinta kasih di tempat-tempat yang mereka tak tahu bagaimana mencarinya. Mereka menjadi berandal di jalanan, tidak peka terhadap batas baik buruk, tidak terlatih bagaimana berlaku baik. Mereka tidak terdidik menghargai sesama manusia, karena bahkan oleh orangtua mereka sendiri mereka kurang dihargai sebagai manusia. Dan ketahuilah bahwa tak ada orang yang lebih menanggung dosa perilaku dan sikap anak-anak itu selain orang-orangtua mereka sendiri. 
  •  Jika anak-anak tak memperoleh pendidikan seperti yang Allah memberinya hak dan kewajiaban, yatimlah ia. Jika orangtua terlalu mendikte anaknya dan menjadikan anak itu hanya sebagai alat dari kemauannya, yatimlah ia. Jika suatu tata perekonomian memberi kemudahan yang berlebih kepada orang dan memberi kesulitan yang berlebih kepada sebagian lainnya, maka yatimlah oang yang disukarkan. Jika suatu tata politik tak menyediakan ruang bagi anak-anak negerinya untuk mengembangkan pikiran dan sumbangan jujur bagi kemajuan negerinya, maka yatimlah putra-putri negeri yang mulutnya dibungkam itu.
  • Betapa melimpah anak-anak yatim di sekitarmu. Jika kau bisa ubah, ubahlah. Jika tidak, berzdikirlah untuk mengingat mereka
  • Dalam uang kita, dalam harta benda kita, terdapat hak orang miskin. Seringkali kita menangkap ini sebagai 'perintah' yang merepotkan dan menggangu-gugat hasil perasan keringat kita. Tapi setelah Islam dijalankan dengan sungguh-sungguh, kita mengerti bahwa itu memang adalah kebutuhan jiwa kita.
          (halaman 53-56)

Penulis : Emha Ainun Nadjib
Dipublikasikan : Banawa Maiyah

You Might Also Like:

Buka Komentar